Asal
Usul Desa Abar-abir
Foto Kang Abik |
Ceritanya dahulu ada santri dari sunan ampel, adik kelas dari sunan giri, yang disuruh berjuang oleh sunan ampel untuk menyebarkan agama islam, diantara santri dari sunan ampel tadi ada satu yang perempuan. Awalnya jumlah semua santri ada 9 orang, yang satu santri perempuan tersebut disuruh mengawasi 8 orang yang tadinya berjalan kaki mulai dari ngampel sampai menuju desa ngregel, tuban. Tiba – tiba di desa sembayat mereka menyebrang bengawan solo dan tanpa menggunakan alat. Akhirnya naik di sebelah utara bengawan solo, sesampai di sana santri perempuan tadi hilang, dengan hilangnya santri oerempuan tersebut, tiba – tiba muncul bunga mekar, akibat hilangnya santri perempuan tadi dan muncul bunga mekar, maka daerahnya dinamakan kota bungah.
Setelah kejadian itu bungah tadi didekati oleh 8 orang santri tadi
tetapi bungah tersebut tiba tiba menghilang, kemudian ditunggu seorang santri
dengan temannya sambil berjuang menyebarkan agama islam, santrinya tadi bernama
kiyai gede bungah, bungah yang tadinya hilang berwujud lagi seorang santri
perempuan, kemudian semua santri tersebut berjalan ke barat.
Pada waktu itu hujan kritik – kritik santri tadi berteduh di suatu
pohon beringin.tetapi santri perempuan tadi hilang lagi di pohon beringin itu
yang tadinya ada di tengah – tengah santri tadi. Akhirnya desanya dinamakan
desa wringin tuo karena hilangnya santri itu di sebuah pohon beringin. Ditunggu
dua santri lagi sambil berjuang agama islam, disekitar hilangnya santri
perempuan tadi berwujud bunga lagi, kemudian berjalan ke barat lagi dan bertemu
orang tua, kemudian mereka di nasehati disuruh kembali ke timur lagi, maka
orang tua tadi dijuluki santri mbah Sriba.
Perjalanan kemudian dilanjutkan kea rah timur terus sampai berteduh
di pohon beringin besar, tiba–tiba bunga itu menghilang lagi, kemudian santri
santri tadi bertemu orang yang sedang kumpul–kumpul di pohon beringin tadi,
akhirnya di tempat itu dinamakan desa sido kumpul. Yang diajak kumpul–kumpul
tadi namanya mbah celoreng. Kemudian berjalan ke timur lagi sambil berjuang
agama islam, santri tersebut mengobrak – abrik kesana kemari,sehingga di namai
desa abar-abir.
Legenda penamaan desa abar-abir tidak lepas dari sejarah nenek
moyang. Konon abar abir berasal dari nama Obar-abir yang artinya mengabarkan
berita, bahwa mBah Celoreng menemukan sebuah daratan yang berdekatan dengan
gunung mentung (sekarang terkenaldengan gunung penthung dimana disitu terdapat
makam Raden Sakti yang masih keturunan Sunan Giri.
Ada juga yang mengatakan dari kata Obrak-abrik yang artinya
merusak/mencari sesuatu dimana tempat tersebut masih berbentuk belantara
ditumbuhi pohon-pohon besar dipuja-puja, sehingga dengan adanya Islam masuk
daerah tersebut dibongkar paksalah dengan mengobrak-abrik apapun yang menjadi
sesembahan orang-orang tersebut.
Disamping itu ada yang mengatakan nama tersebut berasal dari bahasa
Arab yang artinya Abar-abir adalah Abirru-birri, yang mempunyai makna bagusnya
bagus dan sejarah terus turun temurun dan sampai sekarang masih menghormati dua
makam bersejarah yang masih dianggap keramat dan setiap tahun tetap
diperingati. Yaitu pada hari kamis pon pada bulan jumadil akhir atau pada habis
panen, karena desa abar-abir umumnya petani, akan tetapi sekarang sudah bergesr
jadi pekerja pabrik, karena tempat-tempat bercocok tanam sudah beralih fungsi
menjadi pabrik-pabrik.
Pada acara peringatan haul desa yang masih berlanjut sampaisekarang
adalah tradisi membuat lepet (makanan dari janur kelapa) pada acara tersebut
sanak-saudara yang jauh saling berdatangan, disamping silaturrahim adajuga yang
ingin menyaksikan tradisi pencak silat dimana pendekar-pendekar silat saling
beradu jurus. Seminggu setelah haul desa (nyadran) masih ada acara yang tak
kalah menarik yaitu haul mbah Sentono, dimana semua penduduk berdatangan
membawa tumpeng (nasi kerucut) sambil berdo’a dan memohon kepada Allah SWT.Agar
diberkahi segala hajat. Terkadang pula disitu ada acara membaca sholawat
bersama-sama (hadrah).
0 komentar:
Posting Komentar